A.C. v.s. D.C.

[intense_image image=”638″ size=”large” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #a39d9d”] 
sumber:science20.com
 

Biasanya di awal-awal perkuliahan saya selalu mengulang tentang A.C. dan D.C. (berikutnya ditulis AC dan DC). Pertama sebagai penyegaran, kedua sebagai telaah tentang apa yang masih diingat dari yang kita pahami tentang AC dan DC. Urusan utama dalam elektronika daya adalah conversion and control, kemudian ditambah satu lagi yang juga sudah umum dilakukan: conditioning. Untuk melakukan keduanya (atau ketiganya) penting untuk memahami apa yang sedang dikonversi dan dikendalikan, juga dikondisikan. AC dan DC itu jelas berbeda, dan dengan bantuan peralatan oscilloscope perbedaannya lebih gampang nyata terlihat.

DC dalam bahasan ini adalah singkatan dari direct curent, yang terjemahan bebasnya bisa berarti arus searah. Seperti sebutannya arus ini hanya mengalir ke satu arah. Bayangan gampangnya jika arus (konvensional) mengalir dari titik, sebutlah, A ke titik B, maka kan terus seperti itu. Dalam analisa rangkaian, bisa dibayangkan kalau semisal berdasarkan tanda pada lambang sumber tegangan arus dianggap “bergerak” ke arah kanan, maka akan seterusnya seperti itu. Tidak akan suatu saat berbalik arah ke kiri.

AC adalah singkatan dari alternating current, yang diterjemahkan menjadi arus bolak-balik. Seperti namanya, berbeda dengan DC, arus ini tidak hanya mengalir satu arah, melainkan bolak-balik berbalik arah terus menerus. Yang umum diketahui dan diingat orang adalah bentuk gelombang sinusoida, ini menjadi icon dari AC. Meskipun sebenarnya AC tidak harus selalu berbentuk gelombang sinusoida.

Sumber tegangan / arus AC maupun DC memang lebih gampang dipahami jika berupa sumber tegangan/arus dengan gelombang sinusoida (AC) dan baterai (DC). Meskipun bagi gelombang tegangan / arus AC karakteristik terpenting yang harus ada hanyalah adanya pembalikan arah arus (atau polaritas), apapun bentuk gelombangnya. Jika menggunakan salah satu node sebagai acuan pengukuran (netral, common) maka node lain pada sumber akan berganti-ganti polaritas dari positif menjadi negatif dan menjadi positif kembali. Begitu seterusnya, ada crossing di nilai nol, dari satu polaritas ke polaritas lainnya.

[intense_image image=”643″ size=”medium500″ align=”middle” title=”ACDC1″ lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #423a3a”]
 

Gambar 1. [Klik foto untuk memperbesar tampilan.]
 

Pada Gambar 1, gampang dilihat bahwa gelombang sinusoid yang berwarna ungu adalah gelombang tegangan AC. Nilainya naik turun dari 883 mV ke -883 mV, melewati (crossing) nilai nol volt. Yang lebih menarik adalah gelombang sinusoid yang berwarna hijau di atasnya. Gelombang ini hanya berada di satu sisi, dalam hal ini adalah sisi tegangan positif. Gelombang ini tidak pernah menyentuh nilai nol volt apalagi sampai crossing ke nilai negatif (yang artinya arus berbalik arah sehingga di node itu nilainya lebih negatif bila dibandingkan dengan node acuan). Nah apakah gelombang ini tergolong AC atau DC?

Jika berdasar pada definisi AC dan DC secara literal, jelas gelombang yang diberi penanda warna hijau ini adalah DC. Tetapi ada pula yang menyatakan gelombang ini sebenarnya adalah AC. Yang sebenarnya merujuk pada salah satu dari komponen pembentuknya (AC + DC). Jadi tergantung sudut pandang yang dipakai. Gelombang serupa ini akan lebih mudah terlihat jika kita mempergunakan mode AC coupling pada oscilloscope atau menggunakan  kapasitor seperti contoh untuk  DC blocking. Sehingga DC offset dapat dihilangkan.

Hal yang juga menarik untuk diamati adalah fenomena yang disebut sebagai pulsating DC. Biasanya sinyal seperti ini dapat dengan mudah diperoleh dari keluaran penyearah setengah gelombang. Menarik untuk melihat gelombang ini jika diukur dengan mode AC coupling.

img_56829b6958615

Gambar 2. Sumber: Wikipedia.

Mengikuti filosofi dari post sebelumnya, maka kali ini pun akan terlebih dahulu mengajak untuk melihat, memperhatikan berbagai sumber sebelum sampai kepada suatu kesimpulan. Pola seperti ini penting untuk pelajar dan calon pekerja di era banjir informasi seperti sekarang ini. Dari bahan bacaan yang saya kumpulan di Bundlr di bawah ini, kita bisa melihat bahwa satu bahasan yang sama ditinjau dari berbagai sudut pandang. Sekedar sebagai contoh saja pembahasan tentang perbedaan antara AC dengan DC dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang (titik perhatian), misalnya:

[intense_collapsibles title_border=”1px solid #cfcfcf” content_border=”1px solid #ababab”] [intense_collapse title=”Transmisi dan Distribusi” external_link_target=”_self” icon_color=”#9B21A8″] [intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] Direct Current Transmission

[intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] Is it finally time to switch from AC to DC?

[intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] Transmission Lines
[/intense_collapse] [intense_collapse title=”Sumber energi terbarukan dan pemanfaatan energi listrik” external_link_target=”_self” icon_color=”#9B21A8″] [intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] Solar Power produces Direct Current: what does that mean for your appliances?

[intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] Direct Current Versus Alternating Current

[intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] What is the difference between DC vs AC ceiling fans?

[/intense_collapse] [intense_collapse title=”The war of Currents” external_link_target=”_self” icon_color=”#9B21A8″] [intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] The War of the Currents: AC vs. DC Power

[intense_icon source=”captain-icon” type=”276″ size=”2″ color=”#3cff00″ stack_type=”file-alt” stack_color=”#ccc0c0″] War of Currents

[/intense_collapse] [/intense_collapsibles]

Agak berbeda dari post sebelum ini, kali ini kita terlebih dahulu akan menyaksikan tayangan beberapa video yang diharapkan dapat memperjelas perbedaan antara AC dan DC.

Penggunaan YouTube Playlist

Video utama yang siap dimainkan ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah daftar video (playlist) yang dapat dipilih untuk dimainkan (di bagian kiri). Pada bagian bawah terdapat panel yang berisi beberapa icon.

Agar tidak mengganggu tampilan playlist di sebelah kanan dapat disembunyikan dengan menekan icon  yang memiliki tooltip “Toggle Playlist” (  ).

Untuk menyaksikan tayangan secara penuh (fullscreen) anda dapat melakukan klik pada icon  ), “Toggle Fullscreen”.

[ytp_playlist source=”PL9zvUuOWRPkI8XdWtMNbD4Zbfi9aTrl5u”]
 

Sama dengan artikel sebelumnya, kali ini saya pilihkan (baca: filter) cukup banyak artikel yang membantu untuk membentuk pemahaman dasar yang memadai mengenai sistem AC dan DC. Jika dibaca maka masing-masing artikel (tulisan) dapat dikelompokkan berdasarkan titik perhatian utama yang hendak dibahas penulisnya.

Link:

http://data.sunupradana.my.id/2021/10/ac-dc-gambar-simulasi-ltspice.html

Pergerakan elektron, cepat atau lambat?

[intense_image image=”620″ size=”large” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #a39d9d”]

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman sehari-hari, mudah bagi kita untuk menganggap listrik itu cepat. Misalnya, saat kita memanipulasi (menekan) sakelar (switch) maka, dalam persepsi kita, saat itu juga lampu bohlam menyala (atau padam, tergantung keadaan awal). Saat ada orang yang menyentuh bagian peralatan atau konduktor lainnya yang teraliri listrik (hot), saat itu juga biasanya orang tersebut beraksi. Tanpa pelindung, orang itu mengalami fenomena yang kita sebut kesetrum (tersengat aliran listrik, electric shock) dan dapat mengakibatkan kematian (electrocuted).

Akan janggal kalau kita mendengar bahwa aliran elektron itu biasanya justru lambat. Listrik itu identik dengan elektron, kalau listrik cepat, bagaimana mungkin elektron bergerak lambat?

Ya, jawaban cepatnya memang elektron itu bergerak lambat, tidak seperti aliran energi listrik dari muatan yang dibawanya. Salah satu sumber (yang nanti bisa anda baca sendiri) menyatakan bahwa pergerakan elektron itu sangat lambat, pergeserannya hanya berkisar pada satu meter per jam. Bagaimana mungkin?

Seperti banyak halaman lain yang coba saya susun, untuk hal-hal seperti ini ada bagian yang saya mengajak pembaca untuk menyimpulkan sendiri dari sumber-sumber bacaan yang saya sediakan (rujuk). Juga dari mendengar dan menonton sumber-sumber belajar yang relevan. Mengapa begitu? Karena biasanya setiap saya menulis yang pertama saya bayangkan adalah para pelajar (mahasiswa atau lainnya). Untuk merekalah (semua yang sebangsa dan setenah air di manapun berada) saya mencoba berbagi. Kalau sekedar kumpulan fakta, sudah banyak sumber di Internet (seperti yang saya rujuk), persoalannya tinggal melakukan penapisan (filtering).

Pertama untuk pertanyaan atau keingintahuan seperti ini, ada baiknya untuk mencari di situs tanya jawab atau diskusi umum seperti Quora. Jika dapat akses yang baik, bisa juga mencari di Reddit. Baru kemudian ke situs seperti Stackexchange. Wikipedia juga bagus dijadikan sebagai awalan untuk memahami lingkup persoalan / bahasan.

[intense_collapsibles title_border=”1px solid #cfcfcf” content_border=”1px solid #ababab”] [intense_collapse title=”Which is faster: the speed of electric current through a copper wire, or the speed of light? – Quora” external_link_target=”_self” icon_color=”#1002a8″]

The speed of light, often called “c”, in the lower case, commonly refers to the speed of light in a vacuum, which is the fastest it will go. Its about 300 million meters per second.

The propogation of electric field, or electrical signalling using electrical signals in a wire is a bit slower. It can be anywhere from about 50% of c to 99% of c, depending upon the wire and insulation composition and construction.  See the wiki article Velocity factor.

There’s another speed which is the drift velocity. This can be considered like tracking an individual electron and its very slow, on the order of fractions of meters per second. You can not picture electrical signal propagation as s single electron or a batch of electrons travelling in the wire from one end to the other at 75% of the speed of light… you must consider that the electrons bump into each other and trade places with a few holes to propagate the field, much as when you hear a sound at a distance of 1000 feet, the sound presure on your ear is not the molecules of air originally moved a thousand feet away but a compression wave moving from molecule to molecule over that distance.  See wiki article Drift velocity

~ Loring Chien quora16

[/intense_collapse] [intense_collapse title=”How fast does electricity flow?” external_link_target=”_self” icon_color=”#1002a8″]

How fast does electricity flow? This is a good question, because it seems like a simple enough question, but usually it indicates some underlying misconceptions. The first difficulty in answering the question is knowing, what is electricity? Do you mean:

1. How fast do changes in electrical fields propagate? or…
2. How fast do electrical charge carriers move?

Usually, people asking this question actually care about the former, but are thinking about the latter. However, not having a clear understanding of the difference, their underlying concern actually can’t be addressed without stepping back and addressing the underlying misconceptions which lead to the question.

Understand is this: there are forces, and there are things that transmit forces, and they are not the same thing. Here’s an example: I’m holding one end of a rope, and you are holding the other end. When I want to get your attention, I tug the rope. There is the rope, and there is the tug. The tug travels as a wave of force down the rope at the speed of sound in the rope. The rope itself will move at some other speed.

Say I have two lookout towers, and when I see the approaching invaders, I shout to the other tower. Sound will travel as waves in the air at the speed of sound. How fast are the molecules in air moving? Do you care?

Some people won’t let this go until the motion of the molecules is actually explained, even though it’s usually not relevant to their concerns. So here’s the answer: the molecules are flying around in all random directions, all the time. They fly around because they have non-zero temperature. Some are very fast. Some are very slow. They bump into each other all the time. It’s very random.

When you shout, your vocal tract compresses (and rarefies, as your vocal cords vibrate) some of the air. The molecules in this compressed region want to move to a region with less pressure, so they do. But now this nearby region has too much air, and is a little more compressed than the air around it, so the compressed region expands outward a little more. This wave of compression moves through the air at the speed of sound.

All of this happens superimposed on the random motion of the molecules previously mentioned. It’s unlikely that the same molecules that were in your vocal tract will be the ones that vibrate in the listener’s ear. If you watch individual molecules, you will observe them going in all directions. Only if you observe a lot of them will you notice that slightly more went in one direction versus another. It is true for all things we would call “sound” that the random motion of the molecules due to thermal noise is much more than their motion due to sound. When the “sound” becomes the more relevant motion, we tend to call it not “sound” but rather an “explosion”.

The situation with electricity is not much different. A metal conductor is full of electrons that are free to wander around the entire circuit in random directions, and they do, simply because they are warm. Things in our circuits make waves in this sea of electrons, and these waves propagate at the speed of light1. At the currents we typically encounter in circuits, most of the electron motion is due to thermal noise.

So now we can answer the questions:

How fast do changes in electrical fields propagate? At the speed of light in the medium in which they are propagating. For most cables, this is in the neighborhood of 60% to 90% of the speed of light in a vacuum.

How fast do electrical charge carriers move? The velocities of individual charge carriers are random. If you take the average of all these velocities, you can get some velocity that depends on the charge carrier density, and the current, and the conductor’s cross-sectional area, and it’s typically less than a few millimetres per second in a copper wire. Above that, resistive losses become high in ordinary metals and people tend to make the wires bigger instead of forcing the charges to move faster.

Further reading: Speed of Electricity Flow by Bill Beaty

1: The speed of light depends on the material in which the light is propagating, just as with sound. See Wave propagation speed.

~ Phil Frost 

[/intense_collapse] [intense_collapse title=”What is the speed of electricity?” external_link_target=”_self” icon_color=”#1002a8″]

The individual electron velocity in a metal wire is typically millions of kilometers per hour. In contrast, the drift velocity is typically only a few meters per hour while the signal velocity is a hundred million to a trillion kilometers per hour. In general, the signal velocity is somewhat close to the speed of light in vacuum, the individual electron speed is about 100 times slower than the signal velocity, and the electron drift speed is as slow as a snail.

Science Questions with Surprising Answers

[/intense_collapse] [/intense_collapsibles]

Untuk mempelajari lebih lengkap tentang bahasan ini dengan membaca dan membandingkan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya, saya sudah mencoba mengumpulkan sumber-sumber belajar yang menarik. Sumber-sumber ini telah saya pilih dari sejumlah sumber yang dapat ditemukan dengan mesin pencari. Hasilnya dapat diakses melalui link pada kumpulan RSS berikut (situs eksternal, Bundlr)

[intense_collapsibles title_border=”1px solid #cfcfcf” content_border=”1px solid #ababab”] [intense_collapse title=”Bundlr RSS :: electron drift” external_link_target=”_self” icon_color=”#1002a8″]

[intense_rss url=”http://bundlr.com/b/electron-drift.rss” max=”50″ template=”title_content”]

[/intense_collapse]

[/intense_collapsibles]

Salah satu cara yang menarik dan mempermudah proses belajar di era informasi ini adalah dengan menyaksikan tayangan audiovisual. Dengan menonton video yang sering tidak hanya berisi ceramah atau narasi tetapi juga visualisasi menarik seperti animasi, proses untuk memahami sesuatu yang bahkan bersifat abstrak dapat berlangsung dengan lebih efektif.

Penggunaan YouTube Playlist

Video utama yang siap dimainkan ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah daftar video (playlist) yang dapat dipilih untuk dimainkan (di bagian kiri). Pada bagian bawah terdapat panel yang berisi beberapa icon.

Agar tidak mengganggu tampilan playlist di sebelah kanan dapat disembunyikan dengan menekan icon  yang memiliki tooltip “Toggle Playlist” (  ).

Untuk menyaksikan tayangan secara penuh (fullscreen) anda dapat melakukan klik pada icon  ), “Toggle Fullscreen”.

[ytp_playlist source=”PL9zvUuOWRPkLw6DzqcYAQUd1Oo6vm3Lg9″]