Mengapa test pen berbahaya (format: bahan belajar)

Benarkah test pen atau voltage tester pen / neon screwdriver / testascope itu berbahaya untuk dipergunakan? Bukankah sudah banyak orang sejak dari dulu kala yang mempergunakannya? Seberapa besar risiko bahayanya? Apa keunggulannya dan apa kelemahannya? Apa saja yang menjadi batasan penggunaannya?

[intense_image image=”812″ size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: amazon [klik untuk memperbesar]

Benarkah non-contact voltage detector (NCVD) / proximity tester / proximity detector cukup dipakai sebagai satu-satunya alat uji adanya tegangan listrik? Benarkah jenis indikator ini malah tidak handal? Pada aplikasi apa saja peralatan ini baik untuk digunakan dan unggul dari alat lainnya?

[intense_image image=”818″ size=”medium” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: ks8.ru
[klik untuk memperbesar]
 

[intense_image image=”819″ size=”medium” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: fluke
[klik untuk memperbesar]
  

Benarkan jenis Wiggy, jenis yang menggunakan solenoid, adalah yang paling dapat diandalkan? Benarkah hanya dengan menggunakan alat uji dua titik (2 pole) dengan dua probe maka dapat dipastikan ada atau tidak adanya energi listrik pada penghantar?

[intense_image image=”825″ size=”medium” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: surtools
[klik untuk memperbesar]
  

Bagaimana dengan multimeter, DMM yang sudah sangat umum dijual dan berharga murah? Mengapa tidak cukup menggunakan alat ini saja?

[intense_image image=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/01/img_5687c90c41db4.png” size=”medium” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: diyadvice.com
[klik untuk memperbesar]
  

Musim lalu saya sempat menyampaikan hal ini. Sayangnya (seperti biasa), saya mengalami brain fart. Saya ingat benar bahwa sumber informasi yang saya kutip adalah sebuah ebook yang membahas instalasi listrik dan pengujiannya di Inggris. Tapi lebih dari itu saya lupa detailnya. Beberapa waktu kemudian saya sempat memberikan salah satu video di bawah ini.

Nah saat sakarang ini saya berkesempatan untuk menyajikannya dalam bentuk yang lebih lengkap. Tetapi masih dalam format bahan untuk belajar. Artinya kita yang harus menonton, membaca dan mencoba memahami sendiri bahan-bahan rujukan yang ada di halaman ini. Kegiatan sperti ini penting untuk pelajar di era ini, tidak bagus bagi pelajar untuk dibiasakan mem-beo, manut tanpa rujukan pembanding. Pelajar masa saat ini adalah pemegang arah kehidupan bangsa masa depan yang minimal mampu berpikir kritis. Dia tidak hanya mencari penghidupan untuk dirinya sendiri, tetapi seperti anggota tim sepak bola kerjanya ikut menentukan apakah timnya akan menang atau kalah.

Inilah cuplikan buku yang membahas instalasi listrik, perancangan hingga pemeriksaan, mengikuti standar baku di Inggris yang dulu saya acu.
[intense_panel title_color=”#f5f5f5″ border=”1px solid #d1c5c5″ margin_top=”5″ margin_bottom=”5″ margin_left=”5″ margin_right=”5″]

Scaddan, B. (2011). 17th edition IEE wiring regulations design and verification of electrical installations / Brian Scaddan (7th ed.). Oxford, UK: Newnes (an imprint of Butterworth-Heinemann Ltd ).

#fairUse #educational #nonCommercial via books.google.com

[/intense_panel]

 

Standar BS 4743 dan GS38 adalah standar yang diacu untuk memberikan advokasi tentang standar keamanan peralatan uji tegangan listrik ini. Standar GS38 (Electrical test equipment for use on low voltage electrical systems) dapat diakses di sini, atau dapat langsung mengunduh (downloadfile PDF-nya di sini.

Dua video berikut baik disaksikan untuk melengkapi sumber bacaan di atas. Namun tentu saja dalam video ini ada demonstrasi yang didramatisasi. Pesan utamanya tetap perlu diperhatikan dan dipikirkan. Tentu saja argumentasi bahwa alat test pen sudah dipergunakan sejak lama adalah benar. Tetapi penting diingat juga kemajuan teknologi dan peradaban salah satu cirinya adalah penghargaan terhadap keselamatan diri sendiri.

 

Pada playlist berikut terdapat beberapa video tambahan yang bisa disaksikan juga mengenai test pen.

Klik tanda + atau bagian kosong pada bar di bawah ini untuk membaca keterangan.

Penggunaan YouTube Playlist

Video utama yang siap dimainkan ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah daftar video (playlist) yang dapat dipilih untuk dimainkan (di bagian kiri). Pada bagian bawah terdapat panel yang berisi beberapa icon.

Agar tidak mengganggu tampilan playlist di sebelah kanan dapat disembunyikan dengan menekan icon  yang memiliki tooltip “Toggle Playlist” (  ).

Untuk menyaksikan tayangan secara penuh (fullscreen) anda dapat melakukan klik pada icon  ), “Toggle Fullscreen”.

[ytp_playlist source=”PL9zvUuOWRPkJpjpkm6G5e9hnQ_OzE6Oa0″]
 

Lalu apa solusinya? Alat apa yang baik menggantikan test pen? Cukup satu atau perlu beberapa? Apakah keunggulan dan kekurangannya masing-masing?

[intense_image image=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/01/76232fe8afdb03b49d830cc8d4b84572.jpg” size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: thecircuitdetective
[klik untuk memperbesar]
  

Di bagian awal, beberapa gambar contoh peralatan sudah ditampilkan beserta nama sebutannya masung-masing. Misalnya NCVD dan wiggy, gambar-gambar yang lain dapat diakses melalui akun saya di Pinterest. Sejumlah besar foto alat pendeteksi tegangan listrik (atau beberapa menyebutnya electromagnetic field detector, misalnya yang sering terdeteksi pada metal shield yang ungrounded) sudah saya kumpulkan di sana. Cara mengaksesnya mudah, tinggal klik di gambar di bawah ini.

 Beberapa perusahan menggolongkan peralatan pendeteksi tegangan listrik mereka ke dalam beberapa kelompok. Misalnya sebagai berikut.

[intense_image image=”https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/b2/35/da/b235daf318bd7e7b4d04ad27a4892a31.jpg” size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: gardnerbender
[klik untuk memperbesar]
[intense_image image=”https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/14/aa/57/14aa57ed78b70002a532b8180ccefb1b.jpg” size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: gardenbender
[klik untuk memperbesar]
  
[intense_image image=”https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/41/27/1b/41271b7c2d11aa8c965022b2ace7574d.jpg” size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]
sumber gambar: sperry
[klik untuk memperbesar]
 

Pada dasarnya alat pendeteksi adanya tegangan listrik (votage detector / voltage tester) dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama non-contact (tidak bersentuhan langsung dengan benda lain) atau contact (bersentuhan dengan benda lain). Jenis yang terakhir umum diistilahkan dengan sebutan jenis probe.

Jenis non-contact voltage detectors sepintas sangatlah praktis dan dapat menjadi satu-satunya alat pengganti test pen di semua kegiatan pengukuran. Tetapi benarkah demikian?

Pertama mari melihat contoh dari hasil teardown dua buat NCVD. Walaupun tentu masing-masing produsen memiliki desain yang belum tentu sama, ini cukup untuk memberi gambaran sekilas bagian dalam dari peralatan serupa ini. Silahkan klik untuk memperbesar.

[intense_image image=”807″ size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]   [intense_image image=”838″ size=”thumbnail” align=”middle” lightbox_type=”prettyphoto” border=”1px solid #000000″]

Sumber1.Sumber2

 Nah sekarang kita bisa membaca secara lebih lengkap tentang keunggulan, kelemahan dan penggunaan yang tepat untuk masing-masing alat. File-file PDF berikut dapat dibaca di halaman ini (embedded) atau dapat dibuka ke tab yang baru (pop-out) dengan tampilan lebih besar. Tombol dapat dipergunakan untuk membaca rujukan yang lebih lengkap.

 

Klik tanda + atau bagian kosong pada bar di bawah ini untuk membaca keterangan.

Penggunaan YouTube Playlist

Video utama yang siap dimainkan ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan adalah daftar video (playlist) yang dapat dipilih untuk dimainkan (di bagian kiri). Pada bagian bawah terdapat panel yang berisi beberapa icon.

Agar tidak mengganggu tampilan playlist di sebelah kanan dapat disembunyikan dengan menekan icon  yang memiliki tooltip “Toggle Playlist” (  ).

Untuk menyaksikan tayangan secara penuh (fullscreen) anda dapat melakukan klik pada icon  ), “Toggle Fullscreen”.

[ytp_playlist source=”PL9zvUuOWRPkJmGK1-hJqw87wScRNHzc2V”]
 

 

 

 

Update:
1. 3 Januari 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *