Hampir setiap semester saya mendengar ada saja keluhan atau setidaknya celetukan tentang beberapa sumber belajar yang berbahasa Inggris. Yang paling awal selalu saya sampaikan bahwa sayangnya saya pun mengalami kesulitan dengan bahasa asing. Setidaknya untuk berbicara dan menulis dengan baik/benar menurut tata bahasa. Tetapi, adalah fakta bahwa sebagian besar sumber belajar yang dihasilkan dan dipelajari oleh jauh lebih banyak orang adalah dalam bahasa Inggris.
Dalam bidang kerekayasaan (engineering), khususnya dalam bidang elektronika (electronics), pengguna (termasuk pelajar) seringkali perlu mengacu ke beberapa sumber acuan. Salah satu yang utama, sering dinamakan sebagai datasheet. Seringkali mereka yang berurusan dengan komponen elektronika (baik untuk merancang atau memperbaiki) perlu mangacu ke dokumen jenis ini. Di dalam datasheet terdapat banyak informasi yang beberapa di antaranya, untuk tiap waktu, berguna bagi masing-masing pengguna. Sebagian besar datasheet masih dalam bahasa Inggris.
Selain datasheet ada pula dokumen-dukuman lain seperti user manual, user’s manual, user guide, user’s guide, dan application note. Oleh produsen, pembaruan dan perbaikan dokumen-dokumen seperti ini pun sering dilakukan dalam bahasa Inggris.
Gambar 1. Sumber: english.stackexchange.com.
Terlepas dari berbagai dokumen yang dihasilkan oleh banyak produsen untuk tiap produk, sumber belajar lainnya pun banyak yang dalam bahasa Inggris. Berbagai forum dan group dimoderasi dengan bahasa-bahasa yang paling berasar jumlah penggunanya, terutama bahasa Inggris. Sumber-sumber pengetahuan dalam bahasa Inggris berpotensi untuk dibaca oleh jauh lebih banyak pengguna, karena itu kesalahan yang mungkin ada di dalamnya lebih mungkin untuk lebbih cepat diketahui dan diperbaiki.
Setelah mangetahui manfaat dan kepentingan untuk bersedia mempelajari sumber pengetahuan dalam bahasa Inggris, lalu apa solusi untuk mempermudah prosesnya?
Dahulu salah satu sumber utama mempelajari bahasa asing adalah buku kamus. Era sekitar 1980~2000 di banyak tempat di Indonesia kemungkinan besar akses Internet tidak selancar sekarang, Untuk mengaksesnya pun bahkan masih menggunakan dial-up modem dengan kecepatan pada orde kbps. Jangan pula dibayangkan aplikasi smartphone seperti fenomena Android dan iPhone seperti sekarang ini. Seperti Gambar 2, solusi klasik ini kadang-kadang masih berguna. Terutama saat pasokan listrik terganggu di siang hari dan powerbank sudah tidak lagi mampu membantu.
Gambar 2. Buku kamus klasik (tentu menggunakan kertas).
Seiring kemajuan zaman potensi bantuan solusi untuk belajar semakin banyak, tinggal lagi apakah mau dipakai atau tidak. Misal, contoh-contoh aplikasi pada Gambar 3. Selain aplikasi di smartphone yang memang khusus ditujukan untuk belajar bahasa, dengan bantuan web browser ada situs-situs di Internet yang bisa dikunjungi untuk membantu proses belajar bahasa.
Gambar 3. Beberapa aplikasi di sistem Android.
Gambar 4. Aplikasi Google Translate.
Gambar 4. Aplikasi Microsoft Translator.
Gambar 5. Aplikasi Free Dictionary.
Gambar 6. Aplikasi Kamus Inggris.
Dari salah satu aplikasi saya mendapati penyampaian yang cukup membantu menambah semangat. Jika dipahami dan diyakini sebagai suatu kebutuhan, kedalaman belajar kita dapat disesuaikan sambil tetap menjaga semangat.
Gambar 7. Aplikasi English Grammar.
Belajar memahami informasi dalam bahasa Inggris memang tidak mudah. Tetapi, bahasa Inggris bukanlah satu-satunya bahasa asing yang “menyerbu” masuk ke dunia belajar kita. Bahasa Inggris sudah menjadi bagian baku dari tahapan proses pembelajaran di banyak sekolah. Nah sekarang, ada pula kebutuhan untuk decoding informasi yang datang dari daratan China. Hal ini dikarenakan banyak produk dan komponen yang dibuat di negara itu. Dan tidak semua produk itu disertai dengan dokumen dalam basaha Inggris. Berikut adalah beberapa foto bukti apa yang saya pernah alami, dan saya yakin ini juga pernah dialami oleh banyak orang lain.
[su_photo_panel photo=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/09/img_20160515_082207-e1473492361375.jpg”]Isinya hanya dalam satu bahasa.[/su_photo_panel]
[su_photo_panel photo=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/09/img_20160515_082228-e1473492406388.jpg”]Dari SD sampai SMA belum pernah belajar bahasa ini.[/su_photo_panel]
[su_photo_panel photo=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/09/img_20160512_100031.jpg”]Pertolongan Google Translate.[/su_photo_panel]
[su_photo_panel photo=”https://sunupradana.info/pe/wp-content/uploads/2016/09/img_20160512_095302.jpg”]Campur bahasa oleh produsen sistem.[/su_photo_panel]